Wednesday, 13 May 2020

Tuntutan SFH Adalah Tuntutan Pendidikan Masa Depan

 

Sumber: www.indopolitika.com

 

Penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang semakin meluas di dunia termasuk di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk memutus rantai virus ini, seperti social distancing, pembatasan mobilisasi, karantina, lockdown, dan lain sebagainya. Upaya ini juga dibarengi dengan solusi agar masyarakat tetap bisa melaksanakan aktivitasnya yaitu dengan Work From Home (WFH), Study From Home (SFH), dan lain sebagainya. 

Lembaga sekolah saat ini pun menerapkan WFH dan SFH bagi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan juga peserta didik. Efek dari kebijakan ini muncullah pembelajaran daring, meeting online, seminar online, pelatihan online, dan sebagainya. Hal ini menuntut masyarakat untuk mempelajari hal baru yang mungkin beberapa dari mereka belum memahami bahkan mengetahui. Meskipun kegiatan secara online juga telah ada sebelum pandemi tetapi belum seramai saat ini.

Tenaga pendidik harus mencari cara agar pembelajaran tetap bisa berjalan lancar meskipun dilakukan secara SFH atau pembelajaran daring. Pembelajaran daring ini salah satunya dilakukan dengan pembelajaran secara online. Banyak aplikasi pembelajaran online dan meeting online yang sebelum pandemi ini belum banyak masyarakat yang menggunakan, namun kini masyarakat berbondong-bondong mempelajari dan menggunakannya. Bahkan beberapa aplikasi diciptakan untuk membantu pembelajaran online atau meeting online.

Semakin hari semakin ditingkatkan upaya untuk perbaikan sistem dan juga fasilitas pembelajaran online. Salah satunya telah dilakukan juga evaluasi dari kegiatan pembelajaran online ini oleh beberapa pihak penyelenggara pendidikan maupun pihak pengembangan pendidikan. Perlu adanya keseriusan bagi pihak penyelenggara pendidikan dalam menyikapi pembelajaran online ini. Jika pandemi corona ini telah berakhir, bukan berarti pembelajaran online akan berakhir. Justru pembelajaran online ini yang dimungkinkan menjadi tren di masa depan. Hal ini dapat dipengaruhi karena efek dari pandemi corona yang menjadikan ketergantungan masyarakat terhadap robot dan acara digital seperti yang dikutip Liputan6.com dari Forbes. Dapat diartikan juga bahwa saat pandemi corona ini kita dituntut lebih cepat untuk menuju masa depan.

Jadi sudah saatnya sebagai tenaga pendidik harus lebih gercep dalam menanggapi situasi saat ini dan masa yang akan datang. Tenaga pendidik harus lebih siap dalam menghadapi masa yang akan datang agar bisa memberikan bekal yang matang kepada peserta didiknya. Momen pandemi corona ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk belajar hal-hal baru yang akan menjadi tren pendidikan di masa yang akan datang. Akan banyak bermunculan sekolah online maupun pelatihan online. Pembelajaran akan lebih banyak dilakukan secara online tanpa tatap muka langsung. Ini akan menuntut materi maupun media pembelajaran tersedia secara digital. Peluang dan ancaman besar ini tentu harus bisa disikapi oleh penyelenggara pendidikan.(ben)


lihat artikel yang lain: http://bennyedupreneurship.blogspot.com/


Monday, 5 October 2015

bahan ajar handout inovatif

PEMBUATAN BAHAN AJAR
HANDOUT INOVATIF
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas diskusi mata kuliah Pengembangan Sumber Belajar
Dosen pengampu: Andi Prastowo, S.Pd.I., M.Pd.I


Oleh :
Benny Mualim
12480080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015


BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Berinovasi dalam mengajar sangat dibutuhkan oleh seorang pendidik. Inovasi tersebut tidak hanya pada metode dalam mengajar akan tetapi dalam bahan ajar yang digunakan. Bahan ajar tidaklah harus memakai yang sudah tersedia oleh sekolah atau madrasah, akan tetapi bahan ajar tersebut dapat juga dibuat sendiri oleh pendidik. Hal ini sangat dianjurkan untuk seorang pendidik karena sebenarnya pendidik sendirilah yang lebih mengetahui bahan ajar yang seperti apa cocok untuk anak didiknya.
Banyak sekali bahan ajar yang yang dapat dikembangkan, mulai dari bahan ajar cetak, audio, audiovisual, dan bahan ajar interaktif. Bahan ajar cetak misalnya merupakan bahan ajar yang dapat diinovasi dengan mudah. Bahan ajar yang paling sederhana contohnya yaitu handout. Handout ini bisa dibuat dengan berbagai versi misal dengan word document, powerpoint, dan lainnya. Pada makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut seperti apa handout tersebut dan bagaimana pembuatannya dengan menggunakan word document.

B.     RumusanMasalah
1.      Apakah pengertian handout?
2.      Apakah tujuan, fungsi,dan kegunaan handout?
3.      Apakah unsur-unsur dalam pembuatan handout?
4.      Bagaimana langkah-langkah penyusunan handout?

C.    Tujuan
1.      Memahami pengertian handout?
2.      Memahami tujuan, fungsi,dan kegunaan handout?
3.      Memahami unsur-unsur dalam pembuatan handout?
4.      Memahami langkah-langkah penyusunan handout?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Handout
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian handout diantaranya yaitu Echols dan Shadily (1996: 288) yang mengartikan bahwa handout adalah sesuatu yang diberikan secara gratis. Sementara itu, Mohammad (2010: 55) memaknai handout sebagai selembar (atau beberapa lembar) kertas yang berisi tugas atau tes yang diberikan pendidik kepada peserta didik.Dengan kata lain, apabila pendidik membuat ringkasan suatu topik, makalah suatu topik, lembar kerja siswa, petunjuk praktikum, tugas, atau tes, dan diberikan kepada peserta didik secara terpisah-pisah (tidak menjadi suatu kumpulan lembar kerja siswa, misalnya), maka pengemasan materi pembelajaran tersebut termasuk  dalam kategori handout.
Dalam pandangan lainnya, handout bahkan diartikan sebagai “segala sesuatu” yang diberikan kepada peserta didik ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Jadi, handout dibuat dengan tujuan untuk memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi peserta didik. Kemudian, ada juga yang mengartikan handout sebagai bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang pendidik untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Adapun dalamKamus Oxford (2000: 389), handout dimaknai sebagai is prepared statement given atau pertanyaan yang telah disiapkan oleh pembicara.
Berdasarkan beberapa pandangan yang telah dikemukakan tersebut, dapat dipahami bahwa handout adalah bahan pembelajaran yang sangat ringkas. Bahan ajar ini bersumber dari beberapa literatur yang relevan terhadap kompetensi dasar dan  materi pokok yang diajarkan kepada peserta didik. Bahan ajar ini diberikan kepada peserta didik guna memudahkan mereka saat mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian, bahan ajar ini tentunya bukanlah suatu bahan ajar yang mahal, melainkan ekonomis dan praktis.
B.     Fungsi, Tujuan, danKegunaan Handout
1.      Fungsi Handout
Steffen dan Peter Ballstaedt mengemukakan tentang fungsi handout, antara lain:
a.       Membantu peserta didik agar tidak perlu mencatat,
b.      Sebagai pendamping penjelasan pendidik,
c.       Sebagai bahan rujukan peserta didik,
d.      Memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar,
e.       Pengingat pokok-pokok materi yang diajarkan,
f.       Memberi umpanbalik, dan
g.      Menilai hasil belajar.
2.      TujuanPembuatan Handout
Dalam fungsi pembelajaran, pembuatan handout memiliki beberapa tujuan, yaitu:
a.       Untuk memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai pegangan bagi peserta didik;
b.      Untuk memperkaya pengetahuan peserta didik; dan
c.       Untuk mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari pendidik.
3.      Kegunaan Handout
Penyusunan handout dalam kegiatan pembelajaran memiliki beberapa manfaat, diantaranya memudahkan peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran, serta melengkapi kekurangan materi, baik materi yang diberikan dalam buku teks maupun materi yang diberikan secara lisan oleh pendidik. 
C.    Unsur-unsurDalamPembuatan Handout
Handout sebagai salah satu bentuk bahan ajar memiliki struktur yang terdiri atas dua unsur (komponen), yaitu judul dan informasi pendukung. Jika dibandingkan dengan struktur bentuk bahan ajar cetak lainnya, handout tergolong yang paling sederhana karena hanya terdiri atas dua unsur, sedangkan yang lainnya rata-rata lebih dari empat unsur. Adapun kedua unsur tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, identitas handout. Unsur ini terdiri atas nama madrasah, kelas, nama mata pelajaran, pertemuanke-, handout ke-, jumlah halaman, dan mulai berlakunya handout. Kedua, materi pokok atau materi pendukung pembelajaran yang akan disampaikan. Yang perlu diperhatikan dalam hal ini adalah kepedulian, kemauan, dan keterampilan pendidik dalam menyajikan materi. Ketiga hal inilah yang sangat menentukan kualitas handout.

D.    Langkah-Langkah Penyusunan Handout
Langkah-langkah dalam penyusunan handout adalah sebagai berikut:
1.      Melakukan analisis kurikulum
Mata Pelajaran            : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas                           : IV
Semester                      : I
StandarKompetensi    : Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya

KD

Indikator

Materi Pokok

Pengalaman Belajar

Jenis Bahan Ajar
Mengidentifikasicaraperkembangbiakantumbuhansecaravegetatifalami

·         Siswa mengetahui mengetahui struktur bunga
·         Siswa mengetahui mengetahui fungsi dari struktur-struktur bunga
Struktur bunga pada tumbuhan

·         Siswa mendiskusikan tentang struktur bunga
·         Siswa mendiskusikan tentang fungsi dari masing-masing struktur bunga

Handout

2.     

Identitas Handout

3.      Materi Pokok
               

4.      Memperindah Handout
Dalam hal ini dapat dilakukan dengan memberikan layout yang bagus dan menarik. Selain itu juga bisa ditambah cover untuk memperindah.



DAFTAR PUSTAKA

Ikhwan, 2009. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Sindunata.
Prastowo, Andi. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.       Yogyakarta: DIVA Press.