Monday, 5 October 2015

bahan ajar LKS inovatif

PEMBUATAN BAHAN AJAR
LKS INOVATIF

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas diskusi mata kuliah Pengembangan Sumber Belajar
Dosen pengampu: Andi Prastowo, S.Pd.I., M.Pd.I





Oleh :
Benny Mualim
12480080



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015


BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Bahan atau materi merupakan medium untuk mencapai tujuan pengajaranyang dikonsumsi oleh peserta didik. Bahan ajar merupakan materi yang terus berkembang secara dinamis seiring dengan kemajuan dan tuntutan perkembanganmasyarakat. Bahan ajar yang diterima anak didik harus mampu merespon setiap perubahan dan mengantisipasi setiap perkembangan yang akan terjadi di masadepan.
Bahan ajar merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan ajar merupakan inti dalam proses belajar mengajar.Penggunaan bahan ajar akan sangat membantu keefektifan proses pembelajarandan penyampaian pesan serta isi pelajaran. Bahan ajar juga dapat membantu siswauntuk meningkatkan pemahaman, penyajian data yang menarik dan terpercaya, bahkan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Salah satu cara yang dilakukan oleh guru untuk memudahkan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dan guna membantu keefektifan proses pembelajaranguru memanfaatkan bahan ajar lembar kerja siswa (LKS). Sebagian besar LKS saat ini yang digunakan oleh pendidik biasanya membeli. Padahal sebenarnya pendidik dapat membuatnya sendiri dengan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didiknya. Oleh karena itu, untuk pengembangan bahan ajar LKS ini, pemakalah akan menyampaikan berkaitan dengan hal tersebut.

B.     RumusanMasalah
1.      Apakah pengertian LKS sebagai bahan ajar?
2.      Apakah tujuan, fungsi,dan kegunaan LKS?
3.      Apakah unsur-unsur dalam pembuatan LKS?
4.      Bagaimana langkah-langkah penyusunan LKS?
C.    Tujuan
1.      Memahami pengertian LKS sebagai bahan ajar.
2.      Memahami tujuan, fungsi,dan kegunaan LKS.
3.      Memahami unsur-unsur dalam pembuatan LKS.
4.      Memahami langkah-langkah penyusunan LKS.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Buku sebagai Bahan Ajar
Lembar Kerja Siswa ( LKS) merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. Belawati sebagaimana dikutip oleh Andi Prastowo berpendapat bahwa LKS merupakan materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri.
Pendapat lain dikemukakan oleh Ali Mudlofir bahwa LKS bukan merupakan singkatan dari Lembar Kerja Siswa, melainkan Lembar Kegiatan Siswa (Student Work Sheet), ia mengatakan bahwa, Lembar Kegiatan Siswa (Student Work Sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik, lembar kegiatan berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teori dan atau praktik.[1] Trianto berpendapat bahwa LKS bukanlah singkatan dari Lembar Kerja Siswa melainkan Lembar Kgiatan Siswa, yaitu “panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah”.[2]
Menurut pedoman umum pengembangan bahan ajar (Diknas, 2004), lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petijuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Dan tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang akan dicapai. Untuk membuat LKS yang bagus, pendidik harus cermat serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai.


B.     Pentingnya Buku Teks Pelajaran bagi Kegiatan Pembelajaran
1.      Fungsi LKS
Ada empat fungsi LKS yaitu
a.    Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik;
b.    Sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami metari yang diberikan;
c.    Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; serta
d.   Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa Tujuan
2.      Penyusunan LKSTujuan Penyusunan LKS
Tujuan penyusunan LKS yaitu
a.       Menyajikan bahan ajar yang mempermudah peserta didik,
b.      Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan,
c.       Melatih kemandirian belajar peserta didik,
d.      Mempermudah pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik
3.      Kegunaan LKS bagi Kegiatan Pembelajaran
LKS mempunyai kegunaan bagi kegiatan pembelajaran. Melalui LKS, pendidik berkesempatan untuk memancing peserta didik agar secara aktif terlibat dengan materi yang dibahas. Salah satu metode yang bisa diterapkan untuk mendapatkan hasil yang optimal dari pemanfaatan LKS adalah metode “SQ3R” atau Survey, Question, Read, Recite, Review (menyurvei, membuat pertanyaan, memebaca, meringkas, dan mengulang).
Adapun penjelasan maing-masing tahap tersebut adalah pertama, tahap survey, peserta didik diminta untuk membaca secara sepintas keseluruhan materi, termasuk embaca ringkasan materi jika ringkasan diberikan.
Kedua, tahap question, pada kegiata ini peserta didik diminta untuk menuliskan bebarapa pertanyaan yang harus mereka jawab sendiri pada saat membaca materi yang diberikan.
Ketiga, tahap read, pada tahap ini peserta didik dirangsang untuk memperhatikan pengorganisasian materi dan mem bubuhkan tanda tangan khusus pada materi yang diberikan. Contohya, peserta didik diminta untuk membubuhkan tanda kurung pada ide utama, dan menjawab pertanyaan yang sudah kita siapkan pada tahap question.
Keempat, tahap recite, pada kegiatan ini peserta didik diminta untuk menguji diri mereka sendiri pada saat membaca, kemudian diminta untuk meringkas materi menggunakan kalimat mereka sendiri.
Kelima, tahap review, pada kegiatan ini peserta didik diminta segera mungkin untuk melihat kembali materi yang sudah selesaui dipelajari sesaat setelah selesai mempelajari matrei tersebut.

C.    Unsur-Unsur LKS sebagai Bahan Ajar
Bahan ajar LKS lebih sederhana daripada modul, namun lebih kompleks daripada buku. Bahan ajar LKS terdiri atas enam unsure utama, meliputi judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.

D.    Macam-Macam Bentuk LKS
1.      LKS yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep,
LKS jenis ini memuat apa yang harus dilakukan peserta didik,meliputi melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu, kita perlu merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan peserta didik, kemudian kita minta peserta didik untuk mengamati fenomena hasil kegiatannya.
2.      LKS yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan,
Di dalam sebuah pembelajaran, setelah peserta didik berhasil menemukan konsep, peserta didik selanjutnya dilatih untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah contoh LKS yang membantu peserta didik menerapkan konsep demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Caranya, dengan memberikan tugas kepada mereka untuk melakukan diskusi, kemudian meminta mereka untuk berlatih memberikan kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab. Dengan peserta didik dilatih untuk belajar menghormati pendapat orang lain dan berpendapat secara bertanggungjawab, aka hal ini telah memberikan sebuah jalan bagi terimplementasikannya nila-nilai demokrasi dalam diri peserta didik.
3.      LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar,
LKS bentuk ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam buku teks. Peserta didik dapat mengerjakan LKS tersebut jika mereka membaca buku teks, sehingga fungsi utama LKS ini adalah membantu peserta didik menghafal dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku. LKS ini juga sesuai untuk remidiasi.
Bentuk LKS ini seperti LKS sebagaimana digunakan banyak sekolah, yang mana pengguanaannya harus dilengkapi dengan buku teks sebagi referensi.
4.      LKS yang berfungsi sebagai penguatan,
LKS bentuk ini diberikan setelah peserta didik selesai mempelajari topik tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas di dalam LKS ini lebih mengarah pada pendalaman dan penerapan materi pelajaran yang terdapat di dalam buku pelajaran. Selain sebagai pembelajaran pokok, LKS ini juga cocok untuk pengayaan.
Dengan adanya LKS jenis ini dimaksudkan agar peserta didik mamapu memahami materi pelajaran pada topik tertentu secara mendalam, sehingga menguatkan pengetahuan peserta didik.
5.      LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum,
Alih-alih memisahkan petunjuk praktikum ke dalam buku tersendiri, maka petunjuk praktikum dapat digabungkan ke dalam kumpulan LKS. Dengan demikian, dalam LKS bentuk ini, petunnjuk praktikum merupakan salah satu isi (content) dari LKS.

E.     Langkah-Langkah Aplikatif Membuat LKS
1.      Analisis kurikulum
2.      Menyusun peta kebutuhan LKS
3.      Menentukan judul-judul LKS
4.      Menulis LKS, dalam hal ini ada langkah-langkah yang harus dilakukan:
a.       Merumuskan kompetensi dasar
b.      Menentukan alat penilaian
c.       Manyusun materi
d.      Memperhatikan struktur LKS



BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Lembar Kerja Siswa ( LKS) merupakan lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Ada empat fungsi LKS yaitu (a) meminimalkan peran pendidik dan mengaktifkan peserta didik, (b) mempermudah peserta didik dalam memahami materi, (c) ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, (d) mempermudah pelaksanaan pengajaran. Tujuan penyusunan LKS yaitu (a)mempermudah peserta didik untuk berinteraksi dengan materi, (b) menyajikan tugas-tugas yang memperkaya pengetahuan, (c) melatih kemandirian belajar peserta didik, (d) memudahkan pendidik dalam memberikan tugas pada peserta didik. Kegunaan LKS bagi pendidik dapat memancing peserta didik untuk aktif dengan materi yang diajarkan. Salah satu metodeyang bias diterapkan yaitu SQ3R atau survey, question, read, recite, and review.









DAFTAR PUSTAKA

Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 149.
Prastowo, Andi. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.       Yogyakarta: DIVA Press.








[1] Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 149.

No comments:

Post a Comment