PEMBUATAN
BAHAN AJAR
LKS INOVATIF
Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas diskusi mata kuliah Pengembangan Sumber Belajar
Dosen pengampu:
Andi Prastowo, S.Pd.I., M.Pd.I
![]() |
Oleh :
Benny Mualim
12480080
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bahan atau materi
merupakan medium untuk mencapai tujuan pengajaranyang dikonsumsi oleh peserta
didik. Bahan ajar merupakan materi yang terus berkembang secara dinamis seiring
dengan kemajuan dan tuntutan perkembanganmasyarakat. Bahan ajar yang diterima
anak didik harus mampu merespon setiap perubahan dan mengantisipasi setiap
perkembangan yang akan terjadi di masadepan.
Bahan ajar merupakan
komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab bahan ajar merupakan
inti dalam proses belajar mengajar.Penggunaan bahan ajar akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajarandan penyampaian pesan serta isi pelajaran. Bahan
ajar juga dapat membantu siswauntuk meningkatkan pemahaman, penyajian data yang
menarik dan terpercaya, bahkan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas
pembelajaran.
Salah satu cara yang
dilakukan oleh guru untuk memudahkan pemahaman dan penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran dan guna membantu keefektifan proses pembelajaranguru
memanfaatkan bahan ajar lembar kerja siswa (LKS). Sebagian besar LKS saat ini yang
digunakan oleh pendidik biasanya membeli. Padahal sebenarnya pendidik dapat membuatnya
sendiri dengan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didiknya. Oleh karena itu,
untuk pengembangan bahan ajar LKS ini, pemakalah akan menyampaikan berkaitan
dengan hal tersebut.
B.
RumusanMasalah
1.
Apakah pengertian LKS sebagai bahan ajar?
2.
Apakah tujuan, fungsi,dan kegunaan LKS?
3.
Apakah unsur-unsur dalam pembuatan LKS?
4.
Bagaimana langkah-langkah penyusunan LKS?
C.
Tujuan
1.
Memahami pengertian LKS sebagai bahan ajar.
2.
Memahami tujuan, fungsi,dan kegunaan LKS.
3.
Memahami unsur-unsur dalam pembuatan LKS.
4.
Memahami langkah-langkah penyusunan LKS.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Buku sebagai Bahan Ajar
Lembar Kerja Siswa ( LKS) merupakan suatu bahan
ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan
petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh
siswa, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. Belawati sebagaimana
dikutip oleh Andi Prastowo berpendapat bahwa LKS merupakan materi
ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan
dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri.
Pendapat lain dikemukakan oleh Ali Mudlofir
bahwa LKS bukan merupakan singkatan dari Lembar Kerja Siswa, melainkan Lembar Kegiatan
Siswa (Student Work Sheet), ia
mengatakan bahwa, Lembar Kegiatan Siswa (Student
Work Sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan
oleh peserta didik, lembar kegiatan berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan
suatu tugas, tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik dapat berupa teori
dan atau praktik.[1] Trianto
berpendapat bahwa LKS bukanlah singkatan dari Lembar Kerja Siswa melainkan
Lembar Kgiatan Siswa, yaitu “panduan siswa yang digunakan untuk melakukan
kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah”.[2]
Menurut pedoman umum pengembangan bahan ajar
(Diknas, 2004), lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya
berupa petijuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Dan tugas tersebut
haruslah jelas kompetensi dasar yang akan dicapai. Untuk membuat LKS yang
bagus, pendidik harus cermat serta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai.
B.
Pentingnya Buku Teks
Pelajaran bagi Kegiatan Pembelajaran
1. Fungsi LKS
Ada empat fungsi LKS yaitu
a.
Sebagai bahan ajar yang
bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih mengaktifkan peserta didik;
b.
Sebagai bahan ajar yang
mempermudah peserta didik untuk memahami metari yang diberikan;
c.
Sebagai bahan ajar yang
ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; serta
d.
Memudahkan pelaksanaan
pengajaran kepada siswa Tujuan
2.
Penyusunan LKSTujuan
Penyusunan LKS
Tujuan penyusunan
LKS yaitu
a. Menyajikan bahan
ajar yang mempermudah peserta didik,
b. Menyajikan
tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang
diberikan,
c. Melatih kemandirian
belajar peserta didik,
d. Mempermudah pendidik
dalam memberikan tugas kepada peserta didik
3. Kegunaan LKS bagi
Kegiatan Pembelajaran
LKS mempunyai kegunaan bagi kegiatan
pembelajaran. Melalui LKS, pendidik
berkesempatan untuk memancing peserta didik agar secara aktif terlibat
dengan materi yang dibahas. Salah satu metode yang bisa diterapkan untuk
mendapatkan hasil yang optimal dari pemanfaatan LKS adalah
metode “SQ3R” atau Survey, Question,
Read, Recite, Review (menyurvei, membuat
pertanyaan, memebaca, meringkas, dan mengulang).
Adapun penjelasan maing-masing
tahap tersebut adalah pertama, tahap survey, peserta didik diminta
untuk membaca secara sepintas keseluruhan materi, termasuk embaca ringkasan
materi jika ringkasan diberikan.
Kedua, tahap question, pada kegiata ini peserta
didik diminta untuk menuliskan
bebarapa pertanyaan yang harus mereka jawab sendiri pada saat membaca
materi yang diberikan.
Ketiga, tahap read, pada tahap ini peserta didik dirangsang untuk memperhatikan
pengorganisasian materi dan mem bubuhkan tanda tangan khusus pada materi yang
diberikan. Contohya, peserta didik diminta untuk membubuhkan tanda kurung pada
ide utama, dan menjawab pertanyaan yang sudah kita siapkan pada tahap question.
Keempat, tahap recite, pada kegiatan ini peserta didik diminta untuk menguji diri
mereka sendiri pada saat membaca, kemudian diminta untuk meringkas materi
menggunakan kalimat mereka sendiri.
Kelima, tahap review, pada kegiatan ini peserta didik diminta segera mungkin
untuk melihat kembali materi yang sudah selesaui dipelajari sesaat setelah
selesai mempelajari matrei tersebut.
C.
Unsur-Unsur LKS
sebagai Bahan Ajar
Bahan ajar LKS lebih
sederhana daripada modul, namun lebih kompleks daripada buku. Bahan ajar LKS
terdiri atas enam unsure utama, meliputi judul, petunjuk belajar, kompetensi
dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan
penilaian.
D.
Macam-Macam Bentuk
LKS
1.
LKS yang membantu peserta
didik menemukan suatu konsep,
LKS jenis ini memuat
apa yang harus dilakukan peserta didik,meliputi melakukan,
mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu, kita perlu
merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan peserta didik, kemudian kita minta
peserta didik untuk mengamati
fenomena hasil kegiatannya.
2.
LKS yang membantu peserta
didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah
ditemukan,
Di dalam sebuah
pembelajaran, setelah peserta didik berhasil menemukan konsep, peserta
didik selanjutnya dilatih untuk menerapkan konsep yang telah
dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah contoh LKS
yang membantu peserta didik menerapkan konsep demokrasi dalam
kehidupan sehari-hari. Caranya, dengan memberikan tugas kepada mereka untuk melakukan diskusi,
kemudian meminta mereka untuk
berlatih memberikan kebebasan berpendapat yang bertanggung jawab.
Dengan peserta didik dilatih untuk belajar menghormati pendapat orang
lain dan berpendapat secara bertanggungjawab, aka hal ini telah memberikan
sebuah jalan bagi terimplementasikannya nila-nilai demokrasi dalam diri
peserta didik.
3.
LKS yang berfungsi sebagai
penuntun belajar,
LKS bentuk ini
berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada di dalam buku teks.
Peserta didik dapat mengerjakan LKS tersebut jika mereka membaca buku
teks, sehingga fungsi utama LKS ini adalah membantu peserta didik
menghafal dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam
buku. LKS ini juga sesuai untuk remidiasi.
Bentuk LKS ini
seperti LKS sebagaimana digunakan banyak sekolah, yang mana pengguanaannya harus
dilengkapi dengan buku teks sebagi referensi.
4.
LKS yang berfungsi sebagai
penguatan,
LKS bentuk ini
diberikan setelah peserta didik selesai mempelajari topik
tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas di dalam LKS ini lebih mengarah
pada pendalaman dan penerapan materi pelajaran yang terdapat di
dalam buku pelajaran. Selain sebagai pembelajaran pokok, LKS
ini juga cocok untuk pengayaan.
Dengan adanya LKS
jenis ini dimaksudkan agar peserta didik mamapu memahami materi pelajaran
pada topik tertentu secara mendalam, sehingga menguatkan pengetahuan peserta didik.
5.
LKS yang berfungsi sebagai
petunjuk praktikum,
Alih-alih memisahkan
petunjuk praktikum ke dalam buku tersendiri, maka petunjuk
praktikum dapat digabungkan ke dalam kumpulan LKS. Dengan
demikian, dalam LKS bentuk ini, petunnjuk praktikum merupakan salah
satu isi (content) dari LKS.
E.
Langkah-Langkah
Aplikatif Membuat LKS
1.
Analisis kurikulum
2.
Menyusun peta kebutuhan
LKS
3.
Menentukan judul-judul LKS
4.
Menulis LKS, dalam hal ini
ada langkah-langkah yang harus dilakukan:
a. Merumuskan
kompetensi dasar
b. Menentukan alat
penilaian
c. Manyusun materi
d. Memperhatikan
struktur LKS
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Lembar
Kerja Siswa ( LKS) merupakan lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh
peserta didik. Ada empat fungsi LKS yaitu (a) meminimalkan peran pendidik dan
mengaktifkan peserta didik, (b) mempermudah peserta didik dalam memahami
materi, (c) ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, (d) mempermudah pelaksanaan
pengajaran. Tujuan penyusunan LKS yaitu (a)mempermudah peserta didik untuk
berinteraksi dengan materi, (b) menyajikan tugas-tugas yang memperkaya
pengetahuan, (c) melatih kemandirian belajar peserta didik, (d) memudahkan
pendidik dalam memberikan tugas pada peserta didik. Kegunaan LKS bagi pendidik
dapat memancing peserta didik untuk aktif dengan materi yang diajarkan. Salah
satu metodeyang bias diterapkan yaitu SQ3R atau survey, question, read, recite,
and review.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Mudlofir, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan
Ajar dalam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2011), hlm. 149.
Prastowo,
Andi. 2014. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press.
[1] Ali Mudlofir, Aplikasi
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Bahan Ajar dalam
Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hlm.
149.

No comments:
Post a Comment